Expert Designer Untuk jas Pria

By Vincent Lee | Uncategorized

Feb 24

Banyak calon pengantin pria bingung menentukan model jas pengantin yang paling cocok untuk hari pernikahannya.

Kebingungan ini karena, disatu sisi ingin tampil modis (fashionable), tetapi disisi lain tetap ingin tampil maskulin dan “mapan” tidak ingin jadi feminin / norak atau malahan banyak pria menganggap tidak perlu memikirkan model jas nya karena jas pria ya begitu-begitu saja.  

Pendangan seperti ini cukup beralasan, karena memang model jas pria cenderung “mapan” dan cukup “impresif”, tetapi sebenarnya tidaklah demikian 

Justru disinilah letak keunikan busana formal pria, bagaimana dengan penampilan yang “mapan” tersebut dapat menampilkan “karakter” setiap pria pemakainya, dan juga membuat pria tetap tampil modis tanpa kehilangan kesan maskulin dan “mapan”. 

Hal inilah yang menyebabkan seorang pria memerlukan konsultan designer yang profesional dan memiliki “ketajaman” untuk dapat meramu sesuatu yang “mapan” dan “modis” menjadi tampilan akhir yang menguatkan karakter pria pemakainya.

Inilah alasan utama mengapa rumah mode pria Ventlee mengkhususkan diri pada busana formal pria, sengaja tidak menangani  busana wanita karena karakter yang sangat berbeda antara design busana pria dan wanita,

Bila seorang designer yang biasa menangani busana wanita harus menangani busana pria, biasanya cenderung terlalu banyak detail dan feminin.

Kekhasan ini  pulalah yang menjadi alasan mengapa Ventlee mengambil konsep rumah mode pria, bukan sekedar tailor, karena pengertian “tailor” sebatas pada “menjahit sesuai pesanan” sehingga kurang memperhatikan konsep rancangan busana yang up to date dan berkarakter, sehingga jas yang dihasilkan cenderung sangat konservatif.

Seorang konsultan designer jas pria yang professional akan berusaha mewujudkan busana formal pria yang sesuai dengan bentuk tubuh, warna kulit, keserasian pemakaian (acara pesta, tempat pesta, gaya dekorasi, tema pesta dll), dan karakter pemakainya.

 Semua unsur ini yang akan membuat si pemakai merasa “klik” dengan jas yang dikenakannya, karakternya muncul, dan akan sangat meningkatkan rasa percaya diri, sehingga aura “kemapanan” seorang pria terpancar lewat penampilannya.

Bentuk tubuh dan warna kulit cukup mudah dianalisa karena dapat dilihat dengan kasat mata

Keserasian pemakaian juga masih cukup mudah dipelajari, tentu melalui diskusi yang cukup detail dengan kedua calon pengantin, atau bisa juga dibantu oleh wedding planner professional.

Bagian yang paling rumit tetapi sekaligus paling penting adalah “menggali” dan mengenali karekter si pemakai, apakah dia tipe yang konservatif, aristokrat, fun, dll, juga tentang impian-impian yang ingin diwujudkan, terutama untuk jas pengantin 

Jangan sampai ada impian yang tercecer pada saat penampilan di hari-H, karena biasanya setiap calon pengantin menginginkan acara pernikahan sekali seumur hidup.

Mengapa bagian ini paliang rumit? Karena pria biasanya sulit mengungkapkan “keinginan” atau “impian”nya dengan jelas.

Kebanyakan calon pengantin pria inginnya segera beres, model terbaru, warna terbaru, tetapi belum punya gambaran tentang jas yang diinginkannya 

Kalaupun sudah mengumpulkan referensi dari berbagai sumber, biasanya tidak dibarengi dengan alasan yang jelas.

Nah disinilah peran terpenting dari seorang disgner jas pria, dia harus “peka” menggali karakter dan “impian” dari calon pengantin pria, bagian inilah yang menyita waktu terbanyak.

Dan itulah sebabnya untuk menjadi konsultan design jas pria professional membutuhkan pengalaman panjang.

Di rumah mode Ventlee, seorang konsultan designer paling tidak sudah harus berpengalaman 10 tahun mendampingi designer senior.

Seorang konsultan designer jas akan melakukan berbagai cara agar dia benar-benar dapat menangkap “selera asli”, karakter, dan impian kastomernya, antara lain dengan: berbincag – bincang, menggunakan alat peraga gambar/foto/multimedia, contoh-contoh jas yang sudah jadi, berbagai jenis bahan/kain, dll.

Mengapa saya katakan “selera asli”? karena sering calon pengantin terperangkap dalam “selera umum”, misalkan saja, sedang trend gaya simpel-casual, maka ketika ditanya mereka mengatakan ingin jas simpel-casual, padahal sebenarnya “selera asli” nya adalah “semi glamour”.

Bila “selera asli” ini tidak ditemukan dan dikonfirmasi, maka jas simpel-casual sebenarnya kurang cocok untuk si calon pengantin 

Akibatnya dia merasa penampilannya kurang “istimewa”, lalu cenderung menambah banyak detail yang tidak perlu, sehingga konsep design jas nya menjadi rancu.

Tetapi kalau “selera asli” ini berhasil ditemukan dan disepakati, mungkin sang konsultan designer akan menyarankan beliau mengenakan konsep “semi glamour elegan” yang tidak terlalu rame tetapi tetap ada unsur aktraktifnya.

Nah demikianlah, kenapa justru untuk mendesain jas pengantin yang baik,

Anda perlu mencari konsultan designer jas yang profesional. Selamat berpenampilan prima di hari istimewa Anda.